Mengitung Panjang Gelombang
keterangan :
λ = panjang gelombang (meter)
c = kecepatan cahaya (300.000 km/s atau 300.000.000 m/s)
f = frekuensi (Hz)
misalnya kita ingin mengetahui panjang gelombang sinyal wifi yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz maka :
λ = c/fλ = 300.000.000 m/s / 2400.000.000 Hz
λ = 0,125 meter
λ = 12,5 cm
maka panjang gelombang dari sinyal
wireless yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz adalah 12,5 cm artinya pada
frekuensi ini panjang satu buah gelombang adalah 12,5 cm…
Menghitung dBm (dBmW)
X = 10 Log P
X = jumlah desibel yang di hasilkan (dBm)
P = daya dalam miliwatt (mW)
misalnya pada kasus ini Radio (Perangkt
Wireless seperti access point atau wireless pada laptop) yang kita
miliki mengeluarkan power sebesar 100 miliWatt maka :
X = 10 Log (100)
X = 20 dBm
maka daya yang dikeluarkan oleh radio adalah sebesar 20 dBm….
Menghitung Freznel Zone
r = 0,6 * 17,31 * sqrt((d1*d2)/(f*d))
keterangan :
r = area freznel zone
d = jarak antar kedua antenna yang saling terkoneksi (meter)
f = frekuensi (MHz)
d1 = jarak antenna pertama dari penghalang (meter)
d2 = jarak antenna kedua dari penghalang (meter)
okeh kita bahas dikit kapan di pake rumus
nih. permisalan kita masang antenna dari satu titik ke titik yang lain,
nah pas masang ada penghalang di tengah – tengah kayak gini ni
misalnya …
![](file:///D:/Rumus%20Kalkulasi%20Wireless%20_%20bhima-augusta.com_files/062811_0806_RumusKalkul1.jpg)
misalnya jarak antar antenna (d) 4
kilometer trus jarak antenna pertama dari pohon 1,5 kilometer trus jarak
antenna kedua dari penghalang 2,5 kilometer berapa area freznel zone
nya…. berarti begini perhitungannya …
r = 17,31 * sqrt((d1*d2)/(f*d))r = 17,31 * sqrt((1500/2500) / (2437*4000))
r = 17,31 *sqrt(3750000 / 9748000)
r = 10.736307495 meter
jika seandainya tinggi antenna pertama
dan antenna kedua 15 meter maka freznel zone akan berada 15 meter –
10.736307495 meter = 4.26 meter diatas tanah… jika kita ingin
hanya 60% area bebas hambatan maka kita perlu memodifikasi sedikit
rumusnya jadinya kayak gini.
r = 0,6 * 17,31 * sqrt((d1*d2)/(f*d))
hasilnya tinggal dikurangi ketinggian
antenna. Seandainya masih terhalang dengan ketinggian tadi berarti
antenna harus di tinggikan lagi supaya area bebas hambatan tambah
banyak. akhirnya sinyal kuat.
Menghitung Link Budget
Pemancar —-> Total Gain = (TX1 + AG1 – CL1 ) + (AG2 – CL2)
keterangan :
TX1 = TX Power Radio 1 (dBm)
AG1 = Antenna Gain Radio 1 (dBi)
CL1 = Cable Loss Radio 1 (dB)
AG2 = Antenna Gain Radio 2 (dBi)
CL2 = Cable Loss Radio 2 (dB)
Penerima ——– > Total Gain = (TX2 + AG2 – CL2 ) + (AG1 – CL1)
keterangan :
TX2 = TX Power Radio 2 (dBm)
AG2 = Antenna Gain Radio 2 (dBi)
CL2 = Cable Loss Radio 2 (dB)
AG1 = Antenna Gain Radio 1 (dBi)
CL1 = Cable Loss Radio 1 (dB)
Dan Rumus ini juga
LFSL = 40 + 20 * Log r
keterangan
LFSL = Hambatan bebas udara atau Path Loss (dB)
r = jarak antar kedua antenna (meter)
okeh misalnya kasus nya kayak gini :
Pada sebuah sambungan antar dua buah
antenna wireless yang jarak antara keduanya adalah 5 km, radio di titik
pertama memiliki daya sebesar 150 miliWatt dengan menggunakan antenna
grid yang memiliki gain sebesar 24 dBi serta menggunakan kabel sepanjang
1 meter dimana 1 meter kabel akan mengurangi gain sebesar 1 dB.
Sementara itu radio titik kedia memiliki daya sebesar 100 miliWatt
dengan menggunakan antenna wajan bolic yang memiliki gain sebesar 20 dBi
serta menggunakan kabel sepanjang 2 meter dimana 1 meter kabel
akan mengurangi sinyal sebesar 1 dB. Sensivitas Penerima pada
Radio di titik pertama adalah -90 dB dan Sensivitas Penerima pada Radio
di titik kedua adalah -95 dB.
Hitunga. Kekuatan Sinyal yang didapatkan oleh Radio di titik pertama.
b. Kekuatan Sinyak yang didapatkan oleh Radio di titik kedua.
okeh ane jawab ney…
jawaban yang (a)
X = 10 Log P
X = 10 Log 150
X = 21.76 dBm
X = 22 dBm
berarti
Total Gain = (22 dBm + 24 dBi – 1 dB) + (20 dBi – 2 dB)
Total Gain = 63 dB
nah sekarang tinggal hitung Path Loss :
LFSL = 40 + 20 * log r
LSFL = 40 + 20 * log (5000)
LSFL = 113,97 dB
LSFL = 114 dB
setelah kita mendapatkan redaman ruang bebas (Path Loss) tinggal dikurangi aja sama Total Gain
Kekuatan Sinyal = 63 dB – 114 dB = -51 dB
Jika sensitivitas penerima pada radio
kedua (di sisi client) adalah -95 dB maka kita tinggal mengurangi dengan
kekuatan sinyal dari radio pertama…
95 dB - 51 dB = 44 dB
dari hasil perhitungan diatas ntu berarti
sinyal bisa diterima cukup baik. pokoknya yang normal ntu 15 dB supaya
lok antenna di goyang sinyal masih stabil… nah sekarang coba kita lihat
apa sinyal dari radio di titik kedua (client) bisa ngirim balik nggak
ke pemancar… (radio di titik pertama)…
jawaban yang (b)
X = 10 log P
X = 10 log 100
X = 20 dBm
Total Gain = (TX2 + AG2 – CL2) + (AG1 – CL1)
Total Gain = (20 dBm + 20 dBi -2 dB) + (24 dB – 1 dB)
Total Gain = 61 dB
Kekuatan Sinyal = 64 dB – 114 dB = -53 dB
Jika Sensitivitas Radio Penerima pada titik pertama (pemancar) sebesar -90 dB tinggal kurangi aja ….
90 dB – 53 dB = 37 dB
Sumber: http://wndw.net , http://www.wlanmall.com/media/article/fresnelzone.jpg